(Kisah Lama_2014) Nyeri Pinggang itu adalah HNP _bag.1

Hari itu, ketika bangun tidur di pagi hari, rasanya beraat banget.  Bukan cuman berat karena mata mengantuk setelah begadang nonton film berdua suami tercinta, hehee... ;)
Tapi..., ini pinggang rasanya nyeri ga bisa diajak kompromi.  Sakitnya berasa seperti ditusuk, bahkan berat kayak ditimpa.

Okay, saya paksakan bangun, dan berhasil.  Mulai gerak2 sedikit dan nyeri di pinggang sedikit mulai berkurang, atau saya yang lupa kalau berasa nyeri... :p

Hari berganti hari bulan.  Koq rasanya nyeri pinggangnya makin bikin ga nyaman ya? semakin berasa ketika  mulai banyak aktifitas.  sakit saat bersin apalagi batuk :( plus mulai bikin kaki sebelah linu2, senut2 ilang muncul kapan aja dia mau.

Inisiatif muncul. Yup! Panggil tukang pijat.  Mulai deh si nenek tukang pijat beraksi, dari dibilang masuk angin, sampe terpaksa menahan perih 'kerokan maut' nenek yang ga bisa berhenti ketika sdh teriak2 stop berkali-kali.  Rupanya si nenek penasaran dengan rona merah hasil kerokannya yang semakin jelas terlihat entah memang karena masuk angin atau gesekan koin dikulitku membuat luka dan merah meriah.

Rupanya masuk angin, kata si nenek.  Hmm... saya sih ga terlalu yakin, soalnya koq pinggang masih brasa sakit ya?

Setelah ngobrol2 dengan kakak ipar, tercetuslah ide di pijit dengan ahli pijat yang bukan orang sembarangan.  Bukan cuman tukang pijit 'enak', tp bisa memulihkan kondisiku.  Loh koq bisa? Menurut beliau si ahli pijat ini adalah orang yang memang ahli, dan orang itulah yang menyembuhkan patah tangan ponakanku sehingga ga bikin ponakan dioperasi, tapi tangannya kembali utuh dan baik2 saja.  Okay...,sy harus mencobanya, tidak ada yang salah untuk mencoba.  Dua kali datang ke sana,  diterapi pijat.  Menurut beliau takutnya  syaraf kejepit.  Setelah dipijat, memang sakit.  Namun beberapa hari mulai enakan.  tapi sayangnya tidak bertahan lama, hanya beberapa hari rasa sakitnya muncul kembali.  Menurut si tukang pijat ini jika masih sakit, datang lagi untuk dipijat.  Namun karena dia laki2, yaa, sy merasa risih.  Meskipun pijat ditemani, dan hanya dipijit di bagian pinggang saja, tidak pakai buka2an. Tetap saja, berasa risih karena dia laki2 dewasa, sementara saya wanita dewasa.

Kuputuskan cukup, dan mulai browsing2 tentang syaraf kejepit.  *untung juga ketemu si ahli tukang pijat jadinya ketemu keyword tidak hanya sakit pinggang, tp syaraf kejepit.  Beberapa bacaan bikin  sedikit miris dan takut.  Ngebayangin hal2 seperti itu, wuiih...

saya mulai kepikiran curhat di salah satu grup di sosmed.  Dan dapat tanggapan yang menyenangkan.  Maksudnya curcolku ga dicuekin gitu aja.  Meskipun awalnya menganggap sakit pinggang biasanya karena kurang minum.  Masuk akal sih, kurang minum bisa bikin ginjal bermasalah dan bisa saja terjadi endapan kristal, terbentuklah batu ginjal dan pinggang otomatis sakit.  Tapi yang dirasakan bukan hanya sakit pinggang.  nyerinya  berasa banget ketika bersin.  Bayangkan saja sy yang alergi debu, ketika bersin sdh seperti santapan sehari2 bikin nangis gara2 tiap bersin sakitnya, aduhai maknyos.  tambahan edisi gerakan sholat menjadi tidak sesuai dikarenakan saat ruku' sangat terasa sakit, dan jadilah ruku' seperti hanya sedikit menunduk..  dan jangan kira duduk lama bikin nyaman, yang ada..berat, nyeri dan kaku..  :(

teman2 sosmed yang rata2 sdh emak2 itu sharing pengalaman hingga memberi saran dan pendapat.  Semakin membuka pikiran dan banyak keyword memulai googling *thx buat mbah google dan semua yang mau share di blog2 dan website kesehatan :)

Proses petualangan dimulai. Dan dokter yang pertama dikunjungi adalah dokter yang telah memiliki gelar spesialis penyakit dalam.  Menurut beliau sebaiknya  berkonsultasi dengan dokter ortopedik karena sy mengalami gejala LBP (Low Back Pain).  sampailah di dokter spesialis orthopedic. saat diperiksa, sy diminta berbaring.  Dengan kondisi kaki diminta pasif, kaki diangkat perlahan ke atas.  Saat itulah sy semakin merasa kesakitan.  Sakit pinggang pastinya, padahal kakinya baru diangkat sedikit.  *saran efektif ketika konsult, utk wanita, pakai celana panjang ya.., kalo pakai rok bisa repot ntr.. :p

Saya diberi resep obat dan diminta untuk rontgen.  Setelah hasil rontgen keluar, trnyta hasilnya menyenangkan sekaligus membingungkan.  Menyenangkan karena kondisi tulang tidak ada pergeseran apalagi patah. Juga tidak ada pengapuran.  Lalu, mengapa pinggang masih berasa nyeri dan kaki terkadang berasa linu jika tidak minum obat?

Dengan hasil rontgen tsb,  kembali saya  menemui dokter spesialis ortopedik(ku). *ku karena  konsultasi dengan dokter yang sama, jadi berasa saat ini itulah dokter 'ku' ortopedic yang mengerti kondisi.
Menurut beliau, rontgen memang tidak dapat melihat secara keseluruhan.  Rontgen memiliki nilai plus lebih menggambarkan kondisi tulang apakah patah atau bergeser dari kondisi yang semestinya.  Artinya  harus kembali diperiksa menggunakan alat canggih yang disebut pemeriksaan MRI.   

Ada yang pernah tes Magnetic Resonance Imaging alias MRI di sini..? Apa sih tes MRI itu sendiri? Kalo menurut Wikipedia sih, MRI adalah:
“Medical imaging technique used in radiology to visualize internal structures of the body in detail. MRI makes use of the property of nuclear magnetic resonance (NMR) to image nuclei of atoms inside the body.”

Intinya, semacam scanning ala ronsen yang lebih mendetail untuk mengetahui apa yang terjadi dengan bagian-bagian tubuh kamu. Cek hati? Sayangnya belum bisa tuh.. Tapi gak usah dicek juga keliatan kok kalo anda lagi patah hati. Keliatan dari mata  yang sembap. *eh*

maka sayapun mendaftar dan ditentukanlah jadwal MRI.

Hari pelaksanaan MRI yang dijadwalkan telah tiba.  Huraay! Perasaan dag dig dug muncul ketika  duduk dikursi penantian menunggu panggilan sebelum memasuki ruangan MRI.  Sambil baca buku menghilangkan perasaan bosan menunggu pasien sebelumnya yang lebih dulu  memasuki ruangan MRI hingga hampir 1 jam lamanya. sambil sesekali ngobrol akrab dengan pasien yang juga nunggu giliran,  Akhirnya syapun dipanggil.  sy datang sendirian, jadi sebelum melakukan MRI, surat pernyataan siap menanggung resiko apapun akibat pelaksanaan MRI ditandatangani sendiri sebagai pihak pasien dan wali yang menemani.

Begitu masuk ke dalam ruangan, perintah yang harus dilaksanakan adalah :
1. Buang air kecil 
2. Sesegera mungkin melepas seluruh pakaiann kecuali underware berganti dengan jubah yang sudah disediakan ;)
3. Melepaskan semua logam yang nempel di badan, untungnya cuman pake cincin nikah, jadi ga pake lama lepasinnyaa
4. Plus ditanyain ada logam di dalam tubuh ga?misalnya pernah operasi jantung? bener2  ga boleh ada kandungan logam yang boleh melekat di tubuh apalagi di dalam yak?.  Untungnya sy masih bisa menggunakan jilbab, jadi tidak terlalu membuatku risih karena petugasnya kulihat 2 orang semuanya laki2.

Saran yang bisa sy berikan untuk teman2 wanita yang berjilbab, ketika akan MRI, gunakan jilbab langsung tanpa peniti. jangan gunakan jilbab berlapis-lapis apalagi banyak aksesoris bros dimana-mana.  Selain harus dilepas, menggunakannya kembali saat selesai tentu jadi lebih repot :p kasihan pasien lain yang menunggu antrian.  Dan sebisa mungkin tidak menggunakan perhiasan apapun bahannya, mungkin jika hanya 1 cincin kawin lebih mudah melepasnya untuk sementara, tapi bayangkan jika harus melepas anting2, gelang di tangan dan kaki, jam tangan, bahkan cincin di banyak jari dari cincin kawin hingga cincin pengindah jari.  Masih untung jika mudah melepasnya, bayangkan lagi jika sangat melekat kuat hingga harus mencari minyak sayur atau sabun agar si cincin dapat lepas dari jari, hehee.. :p

Setelah semua dikerjakan, maka sayapun masuk ke ruangan MRI yang DINGIIIIN BANGET, sy diminta berbaring dan santai.  Kemudlian badan saya dibalut bantalan2 plus diselimutin tp, tetep aja saya merasa dingin dan ga berasa nyante :p



naah, setelah semua siap, Tidak berapa lama tempat berbaring saya mulai bergeser.   Jika saat proses MRI berlangsung petugas tidak memperdengarkan musik 'asik' kepada anda, maka bs saja anda mendengar suara alat bekerja. Tuk..tuk..kretek..kretek...ngeeeenggg.....,dst. ;)  posisi berbaring tidak boleh berubah selama proses berlangsung.  Jika anda memiliki fobia tempat sempit, kemungkinan anda akan merasa lebih tegang.  Posisi wajah dan tabung saya perkirakan sekitar 1 jengkal tangan, bisa kurang.  Dengan waktu yang lumayan, rasanya dapat membuat anda intropeksi dan mengingat dosa2 yang telah dibuat, hehehe...  Sayapun berdzikir, dan berdoa semoga kondisi saya tidak terlalu parah. Saat mata saya mulai mengantuk, tiba2 petugas masuk ke dalam ruangan MRI, dan tempat berbaring saya kembali bergeser. Katanya, "sudah selesai, mbak bisa ambil hasilnya nanti."
Hasil MRI menyatakan bahwa kondisi yang tampak bulging disc L4-5 LS-1.





*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar